45 research outputs found

    Model Green School di Sekolah Menengah Pertama di Kota Bandung: Studi Pendahuluan

    Full text link
    Telah dilakukan studi pendahuluan berkaitan dengan pengembangan model green school melalui mata pelajaran PLH dalam upaya penyediaan sumber belajar IPA di SMP. Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) mengidentifikasi pembelajaran PLH dan IPA terutama materi keanekaragaman tumbuhan, (2) mengidentifikasi jenis-jenis tumbuhan yang ada di pekarangan sekolah, dan (3) mengembangkan model green school. Subjek penelitian adalah guru-guru PLH dan IPA yang berasal dari lima SMP pilihan yang ada di Wilayah Timur Kota Bandung. Instrumen yang digunakan meliputi: (1) Angket guru PLH untuk mengidentifikasi pembelajaran yang biasa dilaksanakan pada pelajaran PLH pada materi penghijauan dan angket guru IPA untuk mengidentifikasi pembelajaran pada materi keanekaragaman tumbuhan terutama klasifikasi tumbuhan, dan (2) Lembar observasi untuk mendata jenis-jenis tumbuhan yang ada di pekarangan sekolah. Hasil menunjukkan bahwa: (1) pada pembelajaran PLH yang biasa dilaksanakan oleh guru, kegiatan menaman tanaman merupakan salah satu tugas yang diberikan oleh semua guru PLH pada materi penghijauan; (2) pada pembelajaan IPA yang biasa dilaksanakan, menunjukkan bahwa semua guru yang menjadi subjek penelitian menggunakan media tumbuhan asli ketika membelajarkan klasifikasi tumbuhan; (3) Jenis-jenis tumbuhan yang ditanam di halaman sekolah masing-masing sekolah subjek penelitian sangat bervariasi; dan (4) adanya ketidaksesuaian antara tumbuhan yang dipilih untuk ditanam pada mata pelajaran PLH dan yang dibutuhkan guru IPA untuk media pembelajaran keanekaragaman tumbuhan serta tuntutan buku ajar, maka perlu dikembangkan model green school

    Model Green School di Sekolah Menengah Pertama di Kota Bandung: Studi Pendahuluan

    Get PDF
    Telah dilakukan studi pendahuluan berkaitan dengan pengembangan model green school   melalui mata pelajaran PLH dalam upaya penyediaan sumber belajar IPA di SMP. Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) mengidentifikasi pembelajaran PLH dan IPA terutama materi keanekaragaman tumbuhan, (2) mengidentifikasi jenis-jenis tumbuhan yang ada di pekarangan sekolah, dan (3) mengembangkan model green school. Subjek penelitian adalah guru-guru PLH dan IPA yang berasal dari  lima SMP pilihan yang ada di Wilayah Timur Kota Bandung. Instrumen yang digunakan meliputi: (1) Angket guru PLH untuk mengidentifikasi pembelajaran yang biasa dilaksanakan pada pelajaran PLH pada materi penghijauan dan angket guru IPA untuk mengidentifikasi pembelajaran pada  materi keanekaragaman tumbuhan terutama klasifikasi tumbuhan, dan (2) Lembar observasi untuk mendata jenis-jenis tumbuhan yang ada di pekarangan sekolah. Hasil menunjukkan bahwa: (1) pada pembelajaran PLH yang biasa dilaksanakan oleh guru, kegiatan menaman tanaman merupakan salah satu tugas yang diberikan oleh semua guru PLH pada materi penghijauan; (2) pada pembelajaan IPA yang biasa dilaksanakan, menunjukkan bahwa semua guru yang menjadi subjek penelitian menggunakan media tumbuhan asli ketika membelajarkan klasifikasi tumbuhan; (3) Jenis-jenis tumbuhan yang ditanam di halaman sekolah masing-masing sekolah subjek penelitian sangat bervariasi; dan (4) adanya ketidaksesuaian antara tumbuhan yang dipilih untuk ditanam pada mata pelajaran PLH dan yang dibutuhkan guru IPA untuk media pembelajaran keanekaragaman tumbuhan serta tuntutan buku ajar, maka perlu dikembangkan model green school

    Model Green School di Sekolah Menengah Pertama di Kota Bandung: Studi Pendahuluan

    Get PDF
    Telah dilakukan studi pendahuluan berkaitan dengan pengembangan model green school   melalui mata pelajaran PLH dalam upaya penyediaan sumber belajar IPA di SMP. Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) mengidentifikasi pembelajaran PLH dan IPA terutama materi keanekaragaman tumbuhan, (2) mengidentifikasi jenis-jenis tumbuhan yang ada di pekarangan sekolah, dan (3) mengembangkan model green school. Subjek penelitian adalah guru-guru PLH dan IPA yang berasal dari  lima SMP pilihan yang ada di Wilayah Timur Kota Bandung. Instrumen yang digunakan meliputi: (1) Angket guru PLH untuk mengidentifikasi pembelajaran yang biasa dilaksanakan pada pelajaran PLH pada materi penghijauan dan angket guru IPA untuk mengidentifikasi pembelajaran pada  materi keanekaragaman tumbuhan terutama klasifikasi tumbuhan, dan (2) Lembar observasi untuk mendata jenis-jenis tumbuhan yang ada di pekarangan sekolah. Hasil menunjukkan bahwa: (1) pada pembelajaran PLH yang biasa dilaksanakan oleh guru, kegiatan menaman tanaman merupakan salah satu tugas yang diberikan oleh semua guru PLH pada materi penghijauan; (2) pada pembelajaan IPA yang biasa dilaksanakan, menunjukkan bahwa semua guru yang menjadi subjek penelitian menggunakan media tumbuhan asli ketika membelajarkan klasifikasi tumbuhan; (3) Jenis-jenis tumbuhan yang ditanam di halaman sekolah masing-masing sekolah subjek penelitian sangat bervariasi; dan (4) adanya ketidaksesuaian antara tumbuhan yang dipilih untuk ditanam pada mata pelajaran PLH dan yang dibutuhkan guru IPA untuk media pembelajaran keanekaragaman tumbuhan serta tuntutan buku ajar, maka perlu dikembangkan model green school

    Pembelajaran IPA Terpadu Menggunakan Pendekatan Science Writing Heuristic Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Tulisan Siswa SMP

    Get PDF
    This study investigated the effect of integrated science learning using Science Writing Heuristic (SWH) approach to enhance students\u27 ability in written communication. Participated by 46 students of grade 8 of a junior high school in West Sumatra whose purposively sampled, the study used a quasi-experiment with static group pretest-posttest design. Data were gathered from written communication test developed for pretest and posttes. The result of data analysis showed that there were significant effect of implementing the integrated science learning using SWH approach in enhancing the ability of students\u27 written communication. The mean gain of experimental group is 0,8, which is higher than the control group (0,6)

    Developing Environmental Teaching Materials Based on Local Context and Environmental Literacy

    Full text link
    This research was aimed to develop environmental teaching materials for senior high school based on local contexts of Bangka Island and environmental literacy. Research and Development designed by Borg & Gall was used with the following steps: research and information collecting, planning, develop preliminary form of product, preliminary field testing, main product revision, & main field testing. The limited testing was conducted at one school by involving 30 students from year ten and testing of wide scale was conducted at three schools involving 92 students. The teaching materials was developed follow the guidelines of developing environmental materials according to NAAEE. The six key characteristics of environmental materials which is environmental literacy oriented are: fairness & accuracy, depth, emphasis on skill building, action orientation, instructional soundness and USAbility. Data collection was conducted through observation, documentation, questionnaires, and test. Test validation by materials experts, technology experts, users, and readability test were conducted to ensure the quality of teaching materials. Feasibility of content and graphical aspects was measured through questionnaire, whereas the readability test was conducted by using cloze test. Data were analyzed qualitatively. The result showed: 1) the quality of teaching materials based on material experts validation was good categorized with a percentage of 76.3%, the technology experts validation was good categorized with a percentage of 75%, and the teacher validation, as a user, was excellent categorized with a percentage of 93.4%, 2) by using cloze test analysis, the teaching materials had a high readability. The product had been revised based on advice and corrections from validator, the result of limited testing, and testing of wide scale. The conclusions of this research is the development of teaching material based on local contexts of Bangka Island and environmental literacy can be implemented in learning process of environmental change concept

    Implementation of Cooperative Models Jigsaw with the Assignment of Mind Map to Improve the Mastery of Concepts and Creative Thinking Abilities of Students

    Full text link
    This study aimed to analyze the differences mastery of concepts and creative thinking skills among students who get through the implementation of cooperative models jigsaw with the assignment mind map and students who get through the implementation of the conventional model with assignment mind map. The method used is a quasi-experimental research design with pre test-post test control group Design. The sampling technique is done by cluster random sampling of 60 students consisting of 30 students control class and 30 students experimental class. Data collected through preliminary tests (pretest) and final test (posttest) mastery of concepts and creative thinking abilities of students. Data analysis used Mann Whitney test. Based on the results of data analysis, found the results of the first study, there were significant differences between the experimental class concept mastery and control classes (sig = 0,000 < α = 0.05), the significance of the differences between the students\u27 ability to think creatively experimental class and control class (0.039 < α = 0.05). The conclusion was that the use of a model cooperative jigsaw with the assignment mind map better than the use of conventional models with the assignment mind map

    PRELIMINARY STUDIES OF ANALYZING MISCONCEPTION AND SCIENTIFIC ARGUMENTATION USING DIAGNOSTIC QUESTION CLUSTERS (DQCS) OF MOLECULAR GENETICS CONCEPT

    Get PDF
    This study aimed to analyze the misconceptions and argumentation ability Biology educationstudents using diagnostic question clusters on the concept of molecular genetics. In addition,this study aims to look at the pattern of misconceptions tendencies and scientificargumentation ability of students accompanied by the factors supporting the occurrence ofmisconceptions and arguments student achievement levels. As this study focused on theconcept of molecular genetics which includes the concept of genes, chromosomes, DNA, andprotein synthesis. This research was conducted with the descriptive research method and thesample using purposive sampling techniques. The subjects were biology education students ofIslamic University of Sunan Gunung Djati Bandung who attended the lectures of genetics inthe academic year 2014/2015. The instrument used is a matter of diagnostic question clusters(DQCs) which covers a combined essay and multiple choice questions, learning observationsheet, and interview guidelines used to determine the factors that cause the occurrence ofmisconceptions and what degree of scientific argumentation ability students. The ability of thescientific arguments that will be analyzed is the ability to claim, warrant, backing, andrebutal (Toulmin, 1984)

    Analisis kelayakan kearifan lokal ikan larangan sebagai sumber belajar IPA

    Get PDF
    Pembelajaran IPA tidak dapat dipisahkan dengan konteks lingkungan termasuk di antaranya kearifan lokal. Kawasan ikan larangan merupakan salah satu kearifan lokal yang terletak di Sumatera Barat yang berkaitan dengan pelestarian lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan kawasan ikan larangan sebagai sumber belajar IPA. Populasi penelitian adalah siswa dan guru  di SMPN 2 Gunung Omeh, Kabupaten Lima puluh Kota. Sampel penelitian berjumlah 27 orang siswa dan 3 orang guru IPA. Teknik pemilihan sampel dilakukan secara purposive sampling yaitu siswa yang mengikuti pembelajaran IPA berbasis kearifan lokal ikan larangan.  Instrumen pengumpulan data menggunakan angket. Angket terdiri dari lima aspek di antaranya kemudahan akses, keamanan, efisiensi waktu, biaya dan kesesuaian dengan materi ajar. Data dianalisis dengan menghitung jawaban angket responden kemudian dipersentasekan. Hasil penelitian menunjukkan kawasan ikan larangan memiliki persentase aspek kemudahan akses sebesar 71%, keamanan sebesar 75%, efisiensi waktu sebesar 50%, biaya sebesar 75% dan kesesuaian dengan materi ajar sebesar 89%. Simpulan penelitian bahwa kawasan ikan larangan tergolong kategori layak sebagai sumber belajar IPA. Rekomendasi penelitian ini adalah agar guru IPA dapat memanfaatkan kearifan lokal tersebut untuk pembelajaran IPA supaya lebih bermakna bagi siswa. Feasibility analysis of local wisdom ikan larangan as a science learning source. Science learning cannot be separated with the environmental context including local wisdom. Ikan larangan is one of the local wisdom located in West Sumatra related to environmental conservation. The purpose of this study is to determine the feasibility of Ikan larangan area as a source of science learning. The population and sample of the study were students and teachers at SMPN 2 Gunung Omeh Kabupaten Limapuluh Kota. The sample selection used purposive sampling technique which is the students followed the science learning based on the local wisdom of the Ikan larangan which numbered  27 students and 3 science teachers. The data collection instrument used a questionnaire. The questionnaire consisted of five aspects such as ease of access, security, time efficiency, cost and conformity with teaching materials. The data were analyzed by calculating of responden’s answers and then they were converted to percentage. The results showed that the Ikan larangan area has percentage of accessibility aspect 71%, security 75%, time efficiency50%, cost 75% and suitability with teaching materials 89%. The conclusion of this researchis the ikan larangan area was suitable for science learning. The implication of this research is that the science teacher can utilize the local wisdomfor science learning to create meaningful learning for the students
    corecore